Seperti biasa, di awal tulisan saya minta maaf apaila tulisan gue ini kurang berkenan di hati para pembaca. Karena gue mau orang lain tau tentang burung (pemikiran) gue. Kenapa tema tulisan gue yang pertama tentang sekolah, karena akhir-akhir ini gue sering ke SMA gue, dan pemandangannya kalo ga murid, ya guru. Oleh karena itu gue pengen mengangkat tema sekolah ke dalam blog gue.
Gue akan memandang guru dari hal pengabdian, karena menurut gue guru itu bukan profesi, tapi guru itu merupakan pilihan hidup untuk mengabdi. Namun, sekarang banyak guru yang orientasinya menyimpang menurut saya, nampaknya sekarang di kota-kota besar sekolah hampir menjadi tempat "show room" kendaraan bermotor. hedonis, bentuk-bentuknya sangat terlihat. Guru memakirkan mobilnya di dalam sekolah dan hampir memenuhi lapangan yang seharusnya bisa digunakan murid-murid dengan bebas kini terhalang kotak-kotak metal bermesin(karena biasanya hanya mobil guru dan kepala sekolah yang boleh di parkir di dalam sekolah).
Ada apa? Ada yang salah apabila dengan guru yang mempunya kekeyaan secara financial? tidak ada yang salah, yang salah adalah menjadikan sekolah sebagai tempat hedonis, tempat pamer kekayaan baik itu oleh oknum guru dan atau oknum murid. Seharusnya pemerintah melarang murid sekolah dan guru serta pegawai membawa kendaraan bermotor ke sekolah, selain mencegah terjadinya kecemburuan sosial, ini juga mengurangi populasi macet yang artinya juga mengurangi pencemaran udara. Tapi mengharapkan pemerintahitu terlalu jauh.
Kenapa hanya menyalahkan guru? bukankah para murid juga ikut andil dalam hal ini? Karena sekarang itu yang mempunyai wewenang di sekolah itu siapa? guru atau murid? murid hanya mengikuti gurunya, dan yang bisa mengontrol murid itu hanya gurunya. butuh Murid yang super untuk bisa mengkondisikan teman-temannya, perbandinganna 1:100.000. Jadi, menurut gue guru mempunya andil yang paling besar dengan segala sesuatu yang terjadi di sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar