Selamat Terbang, Burung! Jangan biarkan burung (pemikiran) anda terkurung dalam tempurung kepala anda. Biarkan dia terbang bebas di angkasa. Menembus badai, menantang matahari.

Halaman

Rabu, 02 Februari 2011

FPI vs MEDIA

Oke, gue tau, prespektif gue kali ini akan melawan arus atau mainstream dari orang kebanyakan. gue agak risih dengan tweet2 orang di twitter, yang paling terbaru adalah kasus ariel vs gayus. Kebanyakan orang-orang menghujat FPI karena mereka paling gencar mengadakan demonstrasi di pengadilan tinggi Bandung. Banyak kalangan yang menuntut Ariel Peterpan ini dibebaskan, alasannya mereka sederhana, masalah moral itu menjadi urusan individu masing-masing dengan Tuhannya. benarkah begitu keadaannya?
Sekarang kita fokus ke judul. Seberapa besarkah peran FPI vs MEDIA dalam mempengaruhi masyarakat untuk bertaindak negatif? gue punya cerita dari temen gue yang kuliah di makassar, katanya, di sana itu hanya dengan status "teman" mereka bisa meraba-raba (maaf) dada teman wanitanya. Di Jakarta? jujur saya belum pernah menemukannya. Lain lagi cerita teman saya dari Semarang, anak cowo SMA di sana di malam minggu hanya memikirkan bagaimana mendapat pinjaman motor dan mempunyai uang. tujuannya? Untuk bisa mengajak jalan-jalan sang kekasih dan pada akhirnya berakhir di hotel melati. tidak percaya? silahkan buktikan sendiri.
Percaya atau tidak, perilaku para abg-abg itu sangat dipengaruhi oleh media! yah, media yang menggiring opini dan mendoktrin bahwa keperjakaan dan keperawanan itu menjadi hal yang tidak tabu dan tidak penting.
"colok" sana-sini itu menjadi hal yang lumrah.
Sekarang kita ke FPI, FPI sering dihujat karena anarkisme-nya, pukul sana-sini tidak pandang bulu, yang paling menghebohkan ada peristiwa HKBP Ciketing yang pendetanya mendapat bogem mentah dari anggota FPI, FPI dinilai tidak mempunyai perasaan, akhirnya FPI dituding ormas bayaran yang dibayar untuk merusak citra Islam. Siapa yang menuding seperti itu? merekalah orang-orang yang menuntut dibebaskannya ariel.
Lalu apa peran media dalam kasus FPI? Sekarang media kebanyakan, termasuk media-media yang mempunya kredibilitas tinggi berprinsip "good news is no news, bad news is good news". berita FPI demonstrasi menolak pornografi dan sekte-sekte agama selalu menjadi headline di semua media, diberitakan demonstrasi berjalan rusuh. padahal kenyataannya belum tentu seperti itu. Kenapa media mencritakan demonstrasi FPI itu rusuh? Bayangkan image FPI yang sudah terbentuk saat ini, sebagai ormas keagamaan yang anarki. Jika demonstrasi FPI ini yang sebenarnya berjalan damai dan tertib, lalu diangkat menjadi "berita" dengan menggambarkan keadaan yang sebenarnya, yakinlah hanya sedikit orang yang akan membacanya, tapi jikalau demonstrasi yang berjalan damai itu  "diberitakan" berjalan rusuh, maka masyarakat akan sangat tertarik untuk membacanya. Sekarang seberapa banyak orang yang tau bahwa FPI adalah ormas atau lsm yang paling banyak mencari korban dan menguburnya saat peristiwa tsunami di Aceh dan Sumatra Utara? Tidak percaya? Silahkan cek datanya di kantor Gubernur Aceh. Pernahkah anda membaca/menonton media (pada saat itu) yang mengangkat berita ini menjadi "berita"? saya rasa tidak ada. Contoh lain ketika FPI bentrok dengan kelompok tertentu, seberapa besrkah porsi yang memberitakan dari sudut pandang FPI? Silahkan nilai sendiri :) .

*mohon maaf apabila tidak nyambung antara judul dan isi, atau antara kalimat satu dengan kalimat setelah dan/ atau sesudahnya. Penulis masih amatir, mohon bimbingannya :D*

2 komentar:

AzHis Jhie mengatakan...

Syukron fillah atas tulisanx...
ane sebagai pendukung gerakan FPI memang selalu tidak suka dengan tayangan media yang selalu lebay dalam memberitakan.
Semoga kita bisa memandang segala sesuatu secara proporsional dan berimbang. Akhir2 ini saya jadi malas nonton TV..
beritanya selalu subjectif...

Saddam Hussein mengatakan...

janga tonton tv merah bang.

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 INI BURUNGKU, MANA BURUNGMU?. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes And TM Web Design.